government office, MPR/DPR RI
Kantor (dari bahasa Belanda kantoor, sendirinya dari bahasa
Perancis comptoir) adalah sebutan untuk tempat yang digunakan untuk perniagaan
atau perusahaan yang dijalankan secara rutin. Kantor bisa hanya berupa suatu
kamar atau ruangan kecil maupun bangunan bertingkat tinggi. Kantor sering
dibagi kepada dua jenis; kantor yang terbesar dan terpenting biasanya dijadikan
kantor pusat, sedangkan kantor-kantor lainnya dinamakan kantor cabang.
Tujuan utama lingkungan perkantoran adalah untuk mendukung
penghuninya dalam pelaksanaan pekerjaan, dengan biaya serendah mungkin dan
tingkat kepuasan setinggi mungkin. Mengingat beragamnya pekerja dan tugas yang
dikerjakan, tidaklah selalu mudah untuk memilih ruang kantor yang cocok. Guna
membantu pengambilan keputusan desain ruang kerja dan kantor, dapat dibedakan
tiga jenis ruang kantor:
ruangan kerja (work spaces)
ruangan pertemuan (meeting spaces)t
ruangan pendukung (support spaces).
Perusahaan-perusahaan baru atau berkembang, kantor cabang
jarak jauh, ruang-ruang proyek, dapat dilayani oleh "Serviced
Offices" (kantor yang mempunyai fasilitas pelayanan) sebagai pemecahan
sederhana dan dapat menyediakan semua jenis-jenis ruangan.
Ruangan
kerja
Ruangan kerja dalam suatu kantor biasanya digunakan untuk
melaksanakan pekerjaan kantor yang lazim, seperti membaca, menulis dan
pekerjaan dengan komputer. Ada sembilan jenis generik ruangan kerja,
masing-masing mendukung aktivitas-aktivitas yang berbeda.
Ruangan
pertemuan
Ruangan pertemuan dalam sebuah kantor biasanya digunakan
untuk proses interaktif, dapat berupa percakapan singkat atau pertukaran
pendapat brainstorm intensif. Ada enam jenis generik ruangan pertemuan,
masing-masing mendukung aktivitas-aktivitas yang berbeda.
Ruangan
pendukung
Ruangan pendukung dalam suatu kantor biasanya digunakan
untuk aktivitas sekunder seperti pengarsipan dokumen atau beristirahat. Ada dua
belas jenis generik ruangan pendukung, masing-masing mendukung
aktivitas-aktivitas yang berbeda.
Gedung
kantor
Kantor dapat dibangun hampir di lokasi manapun dan dalam
bangunan apapun, tetapi sejumlah persyaratan modern untuk perkantoran membuat
hal ini lebih pelik. Persyaratan-persyaratan ini dapat berlandaskan hukum
(misalnya, tingkat penerangan harus memadai) atau teknis (misalnya, persyaratan
untuk network komputer). Di samping itu, persyaratan lain seperti keamanan dan
fleksibilitas tataruang (layout), mengakibatkan pembuatan bangunan-bangunan
khusus yang hanya atau terutama dikhususkan untuk perkantoran. Suatu
"gedung perkantoran" (office building, juga disebut office block atau
"business center" merupakan suatu bentuk bangunan komersial dengan
ruang-ruang yang khusus didesain untuk perkantoran. Banyak gedung kantor juga
mempunyai fasilitas dapur dan kamar staf, di mana para pekerja dapat makan atau
beristirahat sejenak. Banyak ruang kantor sekarang juga merupakan ruang
serviced office, yang berarti para penghuninya dapat berbagi ruangan dan
fasilitas
Menurut Mills, tujuan kantor didefinisikan sebagai
pemberi pelayanan komunikasi dan perekaman. Dari definisi tersebut, Mills
memperluas menjadi fungsi kantor (pekerjaan yang dilakukan) yakni sebagai
berikut:
a. MenerimaInformasi(toreceiveinformation) Menerima
informasi dalam bentuk surat, panggilan telepon, pesanan, faktur dan laporan
mengenai berbagai kegiatan bisnis.
b. Merekam dan menyimpan data-data serta informasi( to
record information)
Tujuan
pembuatan rekaman adalah menyiapkan informasi sesegera mungkin apabila
manajemen meminta informasi tersebut. Beberapa rekaman (record) diminta untuk
disimpan menurut hukum, atau disimpan untuk memenuhi kebutuhan manajemen dalam
perencanaan dan pengendalian perusahaan seperti rician negosiasi, transaksi,
korespondensi, pesanan, faktur atau ringkasan rincian seperti laporan keuangan,
laporan persediaan, dll.
c. Mengatur Informasi (to arrange information)
Informasi
yang diakumulasi oleh kantor jarang dalam bentuk yang sama layaknya ketika
diberikan, seperti mengumpulkaninformasi dan sumber-sumber yang berbeda dan
membuat perhitungan/pembukuan. Kantor bertanggungjawab memberikan informasi
dalam bentuk terbaik dalam melayani manajemen, seperti penyiapan
faktur/kuitansi, penetapan harga, akuntansi, laporan keuangan, dll.
d. Memberi Informasi (to give information)
Bila
manajemen diminta sejumlah informasi yang diperlukan, kantor memberikan
informasi tersebut dari rekaman yang tersedia. Sebagian informasi yang
diberikan bersifat rutin, sebagian bersifat khusus. Informasi-informasi
tersebut diberikan baik secara lisan maupun tulisan. Contoh informasi tersebu
adalah pesanan, anggaran, faktur/kuitansi, laporan perkembangan, laporan
keuangan, dll.
e. Melindungi Aset( to safeguard assets)
Selain
empat fungsi di atas, masih ada fungsi lain dari kantor yaitu mengamati secara
cermat berbagai kegiatan dalam perusahaan seperti diperlihatkan di dalam
rekaman dan mengantisipasi segala hal yang tidak menguntungkan yang mungkin
terjadi. Misalnya melaporkan adanya kekurangan persediaan, melaporkan adanya
sejumlah utang yang mungkin tidak terbayar saat akan jatuh tempo, rekaman vital
seperti kontrak besar harus dilindungi secara tepat, uang tunai harus disimpan
di dalam lemari besi maupun di dalam bank. Kantor harus berhati-hati terhadap
makna rekaman dan memperhatikan dengan segera hal-hal yang memerlukan tindakan
manajemen.
Gedung
Pemerintahan
Bangunan
Gedung Negara adalah bangunan gedung untuk keperluan dinas yang menjadi/akan
menjadi kekayaan milik negara seperti: gedung kantor, gedung sekolah, gedung
rumah sakit, gudang, dan rumah negara, dan diadakan dengan sumber pembiayaan
yang berasal dari dana APBN, dan/atau perolehan lainnya yang sah. Berdasarkan
tingkat kompleksitas, bengunan gedung negara diklasifikasikan sebagai berikut :
Pertama,
Bangunan Sederhana
Klasifikasi
bangunan sederhana adalah bangunan gedung negara dengan karakter sederhana
serta memiliki kompleksitas dan teknologi sederhana. Masa penjaminan kegagalan
bangunannya adalah selama 10 (sepuluh) tahun. Yang termasuk klasifikasi
Bangunan Sederhana, antara lain:
1) gedung kantor yang sudah ada disain
prototipenya, atau bangunan gedung kantor dengan jumlah lantai s.d. 2 lantai
dengan luas sampai dengan 500 m2;
2) bangunan rumah dinas tipe C, D, dan E yang
tidak bertingkat;
3) gedung pelayanan kesehatan: puskesmas;
4) gedung pendidikan tingkat dasar dan/atau
lanjutan dengan jumlah lantai s.d. 2 lantai.
Kedua,
Bangunan tidak sederhana
Klasifikasi
bangunan tidak sederhana adalah bangunan gedung negara dengan karakter tidak
sederhana serta memiliki kompleksitas dan/atau teknologi tidak sederhana. Masa
penjaminan kegagalan bangunannya adalah selama paling singkat 10 (sepuluh)
tahun.
Yang termasuk
klasifikasi Bangunan Tidak Sederhana, antara lain:
1) gedung kantor yang belum ada disain
prototipenya, atau gedung kantor dengan luas di atas dari 500 m2, atau gedung
kantor bertingkat lebih dari 2 lantai;
2) bangunan rumah dinas tipe A dan B; atau rumah
dinas C, D, dan E yang bertingkat lebih dari 2 lantai, rumah negara yang
berbentuk rumah susun;
3) gedung Rumah Sakit Klas A, B, C, dan D;
4) gedung pendidikan tinggi universitas/akademi;
atau gedung pendidikan dasar/lanjutan bertingkat lebih dari 2 lantai.
Ketiga,
Bangunan Khusus
Klasifikasi
bangunan khusus adalah bangunan gedung negara yang memiliki penggunaan dan
persyaratan khusus, yang dalam perencanaan dan pelaksanaannya memerlukan
penyelesaian/teknologi khusus. Masa penjaminan kegagalan bangunannya paling
singkat 10 (sepuluh) tahun. Yang termasuk klasifikasi Bangunan Khusus, antara
lain:
1) Istana negara dan rumah jabatan presiden dan
wakil presiden;
2) wisma negara;
3) gedung instalasi nuklir;
4) gedung instalasi pertahanan, bangunan POLRI dengan
penggunaan dan persyaratan khusus;
5) gedung laboratorium;
6) gedung terminal udara/laut/darat;
7) stasiun kereta api;
8) stadion olah raga;
9) rumah tahanan;
10) gudang
benda berbahaya;
11) gedung
bersifat monumental; dan
12) gedung
perwakilan negara R.I. di luar negeri.
Gedung MPR/DPR RI
BANGUNAN
* Jenis = Kubah
* Lokasi = Jakarta Selatan, Jakarta, Indonesia
PEMBANGUNAN
* Dimulai = 08 Maret 1965
* Selesai = 01 Februari 1983 (Gedungan perlengkapan
menyelsaikan tahun 1968)
* Tinggi = 100 M
TIM PERANCANG
* Arsitek = Soejoedi Wirjoatmodjo
Kompleks Parlemen (disebut juga
Gedung MPR/DPR/DPD) adalah tempat bertemu anggota Majelis Permusyawaratan
Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat.
Konsep
Pada
rancangan gedung MPR/DPR ini, struktur yang akan dibuat ini menghasilkan
prinsip dengan membuat sayap (wing) yang menempel pada badan pesawat terbang,
memakai prinsip struktur kantiver. Mengingat yang akan berfungsi sebagai baban
(fuselage) adalah dua busur beton yang dibangun berdampingan dan nantinya
bertemu pada satu titik puncak. Struktur sepasang busur beton dengan satu titik
temu tersebut kemudian harus diteruskan masuk kedalam bumi, untuk bisa
menyalurkan beban. Struktur semacam ini merupakan satu kesatuan yang sangat
kokoh dan stabil, untuk nantinya bisa dibebani dengan sayap-sayap berukuran dua
kali setengah kubah beton. Penambahan tersebut juga bisa ikut membentuk atap
bangunan utama seperti sayap burung Garuda. Bentuk semacam ini meskipun sangat
unik, tenyata memang tidak pernah diciptakan. Gagasannya justru muncul tidak
sengaja.
Rancangan Soejoedi dan kawan-kawannya unggul pada
komposisi massa. Dalam arti, antara bangunan yang satu dengan yang lain,
bentuknya bisa serasi, sekalipun masih tetap terkesan menonjolnya sebuah
bangunan utama.
Gedung pemerintahan
merupakan gedung yang dibuat dengan tujuan untuk kepentingan kepemerintahan.
Salah satu gedung pemerintahan di Indonesia adalah gedung DPR/MPR RI, dimana
bangunan tersebut merupakan gedung yang di desain khusus sebagai tempat para
wakil rakyat Indonesia bekerja. Bangunan tersebut dirancang dengan konsep yang
mengandung filosofi - filosofi yang menggambarkan kepribadian bangsa Indonesia
sesuai dengan fungsi bangunan tersebut. Harapan akan rakyat dan dewan
perwakilan terhadap masa depan Indonesia yang lebih baik menjadi acuan
terbangunnya konsep gedung DPR/MPR RI ini. Gedung DPR/MPR RI dibangun untuk
memberikan kenyamanan kepada pengguna agar dapat bekerja dengan maksimal.
Pemanfaatan bukaan pada bangunan, desain
fasad bangunan dan tata letak lansekap dari gedung DPR/MPR RI ini menjadi
pencerminan akan pengguna gedung itu sendiri.
Comments
Post a Comment