PERAN SOSIALISASI DAN PENDIDIKAN
ISLMU SOSIAL
DASAR
PERAN
SOSIALISASI DAN PENDIDIKAN
NAMA : Muhammad Luthfi Hawari
NPM : 24315695
UNIVERSITAS
GUNADARMA
Teknik
Arsitektur
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya bahwa
kepribadian merupakan abstraksi atau pengorganisasian dari sikap-sikap seorang
individu untuk berperilaku dalam rangka berhubungan dengan orang lain (
berinteraksi sosial ) atau menanggapi suatu hal yang terjadi dalam lingkungan
masyarakatnya.
Dengan kata lain, pola perilaku yang merupakan
perwujudan dari kepribadian seseorang individu akan disesuaikan dengan sistem
nilai dan norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat sehingga kesesuaian
antara kepribadian dan nilai atau norma tersebut membutuhkan proses belajar /
proses sosialisasi.
1.2 Tujuan
Dengan berkembang luasnya sosialisai tentang betapa
pentingnya pendidikan bagi masyarakat, penulis sangat berharap melalui makalah
ini agar masyarakat yang telah mengetahui pentingnya pendidikan tidak hanya
sekedar mengetahui melainkan dilakukan tindakan setidaknya mensosialisasikan
kembali kepada masyarakat lain betapa pentingnya pendidikan.
1.3 RumusanMasalah
1.
Apa yang dimmaksut
dengan sosialisasi ?
2.
Apakah pendidikan
bagi masyarakat itu penting ?
3.
Bagaimana proses
sosialisasi pendidikan berlangsung ?
4.
Siapa sajakah yang
menjadi Agen sosialisasi pendidikan ?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Sosialisasi
Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer
kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam
sebuah kelompok atau masyarakat.
Sebuah sosiologi menyebut sosialisasi sebagai teori
mengenai pelopor ( rale theory ), karena dalam proses sosialisasi diajarkan
peran-peran yang harus dijalankan oleh individu.
Berdasarkan jenisnya, sosialisasi dibagi menjadi dua,
yaitu sosialisasi primer ( dalam keluarga ), dalam tahap ini peran orang-orang
yang terdekat dengan anak menjadi sangat penting sebab seorang anak melakukan
pola interaksi secara terbatas di dalamnya. karna kepribadian anak akan sangat
ditentukan oleh karna kepribadian dan interaksi yang terjadi antara anak dengan
anggota keluarga terdekat dan sosialisasi sekunder ( dalam masyarakat ) menurut
goffman kedua proses tersebut berlangsung dalam institusi total, yaitu tempat
tinggal dan tempat bekerja. dalam kedua institusi tersebut terdapat sejumlah
individu dalam situasi yang sama, terpisah dari masyarakat luas dalam jangka
waktu kurun tertentu, bersama-sama menjalani hidup yang terkukung dan diatur
secara formal.
2.2
Pentingnya Pendidikan bagi masyarakat
Berbicara
mengenai Pendidikan, kita semua pasti sudah mengetahui bahwa begitu pentingnya
pendidikan bagi manusia. Dengan adanya pendidikan ini maka manusia atau
seseorang dapat mempunyai pengetahuan, kemampuan, dan Sumber Daya Manusia yang
tinggi. Hal-hal tersebut menjadi salah satu modal yang berharga yang dapat kita
miliki untuk tetap hidup di zaman yang serba sulit ini.
Pendidikan,
kemampuan, pengetahuan, dan wawasan sangat dibutuhkan dalam memulai atau
melamar suatu pekerjaan. Mulai bangku Sekolah Dasar, pendidikan sudah kita
dapatkan. untuk mengetahui lebih lanjut lagi mengenai pentingnya pendidikan
bagi manusia di bawah ini adalah ulasannya.
1. Untuk
Karir atau Pekerjaan
Pendidikan
sangat penting karena untuk melengkapi kita dengan keahlian yang diperlukan
dalam dunia kerja serta membantu kita dalam mewujudkan tujuan karir. Keahlian
merupakan pengetahuan yang mendalam mengenai suatu bidang tertentu yang dapat
membuka peluang karir bagus untuk masa depan. Sehingga dengan adanya pendidikan
yang layak dan baik maka dapat membantu kita sebagai manusia untuk mewujudkan
impian.
2. Menjadi
Manusia yang Lebih Baik dan Berkarakter
Pentingnya
pendidikan bagi manusia berikutnya adalah untuk menjadikan manusia yang lebih
baik dan berkarakter. Pendidikan selain penting untuk karir juga sangat penting
untuk menjadikan manusia agar lebih baik karena membuat kita beradab. Pada
umumnya Pendidikan adalah dasar dari budaya dan peradaban. Pendidikan membuat
kita sebagai manusia untuk berpikir, menganalisa, serta memutuskan. Menumbuhkan
karakter pada diri sendiri juga merupakan tujuan dengan adanya pendidikan,
sehingga menciptakan Sumber Daya Manusia yang lebih baik. Baca Juga Bahaya
Minuman Bersoda
3. Membantu
dalam Kemajuan Suatu Bangsa
Untuk
kemajuan suatu bangsa, pendidikan sangat berperan penting di dalamnya. Sehingga
manusia yang baik membutuhkan suatu pendidikan. Dalam dunia yang kompetitif dan
bersaing, pendidikan adalah jalan untuk dapat bersaing. Sebagian besar
menyadari dengan adanya pendidikan yang baik maka menghasilkan manusia yang
baik. Tidak hanya pendidikan saja, namun juga memerlukan keahlian yang cukup
dalam membuat maju suatu bangsa.
4. Memberikan
Pengetahuan
Sebuah
efek langsung dari pendidikan adalah dengan adanya mendapatkan pengetahuan yang
luas. Pendidikan memberikan pelajaran yang begitu penting bagi manusia mengenai
dunia sekitar, mengembangkan perspektif dalam memandang kehidupan. Pendidikan
yang sebenarnya diperoleh dari pelajaran yang diajarkan oleh kehidupan kita.
Maka dari itu banyak Pemerintah yang menganjurkan pendidikan yang baik di mulai
sejak dini, agar ketika kelak dewasa mempunyai Sumber Daya Manusia yang baik.
5. Memberikan
Pencerahan dalam Kehidupan
Dengan
adanya pendidikan dapat menghapuskan keyakinan yang salah di dalam pikiran
kita. Selain itu juga dapat membantu dalam menciptakan suatu gambaran yang
jelas mengenai hal di sekitar kita, juga dapat menghapus semua kebingungan.
Orang dengan pendidikan yang tinggi biasanya akan lebih bijak dalam
menyelesaikan suatu masalah, hal ini dikarenakan mereka sudah mempelajari
mengenai ilmu pendidikan dalam kehidupan.
2.3 Proses
Sosialisasi Pendidikan
Setiap kelompok masyarakat mempunyai standar dan nilai yang berbeda. baik
sosialisasi formal maupun sosialisasi informal tetap mengarah kepada pertumbuhan
pribadi anak agar sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dilingkungannya.
Yang lingkungan formal seperti disekolah, seseorang siswa bergaul dengan
teman sekolahnya dan berintraksi dengan guru dan karyawan sekolah. dalam
interaksi tersebut, ia mengalami proses sosialisasi. dengan adanya proses
sosialisasi pendidikan tersebut, siswa akan disadarkan tentang peranan apa yang
harus ia lakukan.
Meskipun proses sosialisasi dipisahkan secara formal dan informal, namun
hasilnya sangat sulit untuk dipisah-pisahkan karena individu biasanya mendapat
sosialisasi formal dan informal sekaligus.
Beberapa
proses sosialisasi pendidikan menurut para ali seperti:
1.
George herbert mead
Menurut
George berpendapat bahwa sosialisasi yang dilalui seseorang dapat dibedakan
melalui tahap-tahap sebagai berikut :
a. Tahap
persiapan ( perparatory stage )
Tahap ini
dialami sejak manusia dilahirkan, saat seorang anak mempersiapkan diri untuk
mengenai dunia sosialnya, termasuk untuk memperoleh pemohonan tentang diri.
pada tahap ini juga anak-anak mulai melakukan kegiatan meniru meskipun tidak
sempurna.
b. Tahap
meniru ( play stage )
Tahap ini
ditandai dengan semakin sempurnanya seseorang anak menirukan peran-peran yang
dilakukan oleh orang dewasa. pada tahap ini kemampuan untuk menerapkan diri
pada posisi orang lain juga terbentuk, kesadaran bahwa dunia sosial manusia
berisikan banyak orang telah terbentuk. sebagian dari orang tersebut merupakan
orang-orang yang dianggap penting bagi pembentukan dan bertahannya diri, yakni
dari mana anak menyerap norma dan nilai. Bagi seorang anak, orang-orang ini
disebut orang-orang yang berarti ( significant ather )
c. Tahap
siap bertindak ( game stage )
Tahap ini
peniruan yang dilakukan sudah mulai berkurang digantikan oleh peran yang secara
langsung dimainkan sendiri dengan penuh kesadaran. kemampuannya menempatkan
diri pada posisi orang lainpun meningkat sehingga memungkinkan adanya kemampuan
bermain secara bersama-sama. pada tahap ini lawan berinteraksi semakin banyak
dan hubungannya semakin kompleks. individu mulai berhubungan dengan teman-teman
sebaya di luar rumah. Bersamaan itu, anak mulai menyadari bahwa ada norma
tertentu yang berlaku di luar keluarga.
d. Tahap
penerimaan norma kolektif ( generalized stage / generalized other )
Tahap ini
seseorang telah dianggap dewasa. Dia sudah dapat menempatkan dirinya pada
posisi masyarakat secara luas. manusia dewasa menyadari pentingnya peraturan,
kemampuan berkerja sama bahkan dengan orang lain yang tidak dikenalnya, secara
mantap manusia dengan perkembangan diri tahap ini telah menjadi warga
masyarakat dalam arti sepenuhnya.
2.
charles H.cooley
Chorles
leibh menekankan peranan interaksi dalam teorinya. menurut Charles, konsep diri
( silf concept ) seseorang berkembang menurut interaksinya dengan orang lain,
sesuatu yang kemudian disebut looking-glass self terbentuk melalui tiga tahapan
sebagai berikut :
a. kita
membayangkan bagaimana kita di mata orang lain
b. kita
membayangkan bagaimana orang lain menilai kita.
c. bagaimana
perasaan kita sebagai akibat dari penilaian tersebut.
Ketiga
tahapan diatas berkaitan dengan teori labeling, dimana seseorang akan berusaha
memainkan peran sosial dengan apa penilaian orang terhadapnya.
2.4 Agen
sosialisasi pendidikan
Agen
sosialisasi adalah pihak-pihak yang melakukan / melaksanakan sosialisasi. ada 4
Agen sosialisasi yang utama yaitu keluarga, kelompok bermain, medai massa, dan
lembaga pendidikan sekolah.
Pesan-pesan
yang disampaikan agen sosialisasi belainan dan tidak selamanya sejalan satu
sama lain. apa yang diajurkan keluarga mungkin saja berbeda dan bisa jadi
bertentangan dengan apa yang diajurkan oleh agen sosialisasi lain.
Proses
sosialisasi akan berjalan lancar apa bila pesan-pesan yang disampaikan oleh
agen-agen sosialisasi itu tidak bertentangan atau selayaknya saling mendukung
satu sama lain akan tetapi, di masyarakat sosialisasi di jalan oleh individu
dalam situasi konflik pribadi karena dikacaukan oleh agen sosialisasi yang
berlainan.
1. Keluarga (
kinship )
Bagi
keluarga inti ( nuclear family ) agen sosialisasi meliputi ayah, ibu, saudara
kandung, dan saudara angkat yang belum menikah dan tinggal secara bersama-sama
dalam suatu rumah. sedangkan para masyarakat yang menganut sistem kekerabatan
diperluaskan ( extended family ) agen sosialisasinya menjadi lebih luas karena
dalam satu rumah dapat saja terdiri atas beberapa keluarga yang meliputi :
kakek, nenek, paman dan bibi di samping anggota keluarga lain. pada sosialisasi
dilakukan oleh orang-orang yang berada diluar anggota kerabat biologis seorang
anak. kadang kala terdapat agen sosialisasi yang merupakan anggota kerabat
sosiologisnya, misalnya pengasuh bayi ( baby sitter )
Menurut
Gertrudge Jakger peranan agen sosialisasi dalam sistem keluarga pada awal
sangat besar karena anak sepenuhnya berada dalam lingkungan keluarganya
terutama orang tuanya.
2. Teman
pergaulan
Teman
pergaulan ( teman bermain ) pertama kali didapatkan manusai ketika ia mampu
berpergian keluar rumah. pada awalnya, teman bermain dimaksudkan sebagai
kelompok yang bersifat rekreatif. namun dapat pula memberikan pengaruh dalam
proses sosialisasi setelah keluarga. puncak pengaruh teman bermain adalah pada
masa remaja. kelompok bermain lebih banyak berperan dalam membentuk kepribadian
seorang individu. Berbeda dengan proses sosialisasi dalam keluarga yang
melibatkan hubungan tidak sederajat ( berbeda usai, pengalaman, dan peran ).
sosialisasi dalam kelompok bermain dilakukan dengan cara mempelajari pola
interaksi dengan orang-orang yang dilakukan dengan dirinya. oleh sebab itu, dalam
kelompok bermain, anak dapat mempelajari peraturan yang mengatur peranan
orang-orang yang kedudukannya sederajat dan juga mempelajari nilai-nilai
keadilan.
3. Lembaga
pendidikan formal ( sekolah )
Menurut
Dreeben, dalam lembaga pendidikan formal seseorang belajar membaca, menulis dan
berhitung. aspek lain yang juga dipelajari adalah aturan-aturan memgenai
kemandirian ( independence )
Prestasi (
Achieverement ). Universalisme, dan kekhasan ( Specificity ) dilingkungan rumah
seorang anak mengharapkan bantuan dari orang tuanya dalam melaksanakan berbagai
pekerjaan, tetapi di sekolah sebagian besar tugas sekolah harus dilakukan
sendiri dengan penuh rasa tanggung jawab.
4. Media
massa
Yang
termasuk kelompok media massa di sini adalah media cetak, media elektronik.
besarnya pengaruh media sangat tergantung pada kualitas dan frekuensi pesan
yang disampaikan.
Dalam proses
sosialisasi tidak hanya dilakukan agen-agen seperti diatas, dapat juga
dilakukan oleh institusi agama, tetangga, organisasi rekreasional, masyarakat,
dan lingkungan pekerjaan. semuanya membantu seseorang membentuk pandangannya
sendiri tentang dunianya dan membuat prestasi mengenai tindakan-tindakan yang
pantas dan tidak pantas dilakukan.
BAB III
PENUTUP
3.1
Simpulan
Kesimpulan
dari makalah ini ialah sosialisasi pendidikan sangatlah penting karena Sosialisasi
adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan
dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat. Yang dimana dapat memberikan perbedaan kepada masyarakat
tentang tindakan yang merugikan serta bermanfaat bagi masyarakat sekitar maupun
masyarakat luas. .
Serta pelaku
penunjang sosialiasi, mereka adalah masyarakat yang dimana sangat berperan
penting dalam perkembangan sosialisasi pendidikan yakni :
1.
Keluarga
2.
Teman pergaulan
3.
Lembaga pendidikan
4.
Media massa
3.2
Kritik dan Saran
Penuis
sangat berarap kepada para pelaku penunjang sosialisasi pendidikan agar dapat
memberikan pengetahuan tentang pendidikan sebaik-baiknya, mengingat pentingnya
pendidikan bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
Comments
Post a Comment